Cara Menyusun Teks Biografi Sendiri

- November 29, 2014
Cara Menyusun Teks Biografi - Memang belajar itu tidak ada ketentuan umurnya, muda maupun tua. Maka dari itu saya akan membagikan kepada Anda tua maupun muda baik perempuan maupun laki-laki Cara Menyusun Teks Biografi supaya Anda bisa membuat teks biografi sendiri. Caranya baca di bawah, insya Allah akan bisa:
Cara Menyusun Teks Biografi
Cara Menyusun Teks Biografi

Pengertian teks Biografi

Teks Biografi (biography) merupakan teks yang mengisahkan tokoh atau pelaku, peristiwa, dan masalah yang dihadapinya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Biografi adalah riwayat hidup yang ditulis sendiri.

Struktur teks Biografi

Sesuai dengan definisinya, teks biografi mengisahkan tokoh atau pelaku, peristiwa, dan masalah yang dihadapinyanya. Begitu juga dengan struktur teksnya tidak terlalu jauh berbeda dengan pengertiannya, yaitu:
  • Orientasi
  • Peristiwa dan masalah
  • Reorientasi
Penjelasan:
  • Orientasi
Biasanya berisi dengan tahap perkenalan. Bagian ini biasanya berisi nama, tanggal lahir, tempat lahir, nama keluarga dan lain-lain  dari Orang yang kita buat Biografi-nya. Contoh:
  Nama kecil Ki Hajar Dewantara adalah Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Ia berasal dari lingkungan keluarga keraton Yogyakarta. Meskipun demikian, ia sangat sederhana dan ingin dekat dengan rakyatnya. Ketika berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara. Tujuannya berganti nama adalah agar ia dapat bebas dekat dengan rakyatnya.

  • Peristiwa dan Masalah
Biasanya bagian ini berisi masalah yang dihadapi oleh orang yang kita buat Biografi-nya. Bisa jadi kita isi dengan "pada saat dia Sekolah dulu, dia pernah tidak naik kelas". Contoh:
 Kondisi ekonomi yang sangat sulit memaksa Ni Wayan Mertayani harus dewasa di usianya yang masih 14 tahun. Pada pagi hari dia pergi ke sekolah di SMPN 2 Abang, Bali, kemudian dia membantu ibunya berjualan. Setelah itu, Mertayani mencari barang rongsokan di pinggir pantai. Hal itu dilakukannya sejak ayahnya meninggal. Ketika mencari barang rongsokan, Mertayani meminjam kamera foto milik Mrs. Dolly Amarhoseija, seorang wisatawan yang dikenalnya. Kemudian, dia membuat 15 foto dengan kamera itu. Hasil foto terakhirnya adalah sebuah potret pohon ubi karet dengan dahan tanpa daun yang tumbuh di depan rumahnya. Seekor ayam bertengger di salah satu dahan, handuk berwarna merah jambu, dan baju hariannya yang dijemur di bawahnya. Dia tidak menyangka foto sederhana itu memikat 12 fotografer kelas dunia dan menjadi pemenang dalam World Press Photo yang diadakan oleh Yayasan Anne Frank di Belanda pada tahun 2009. Mertayani menjelaskan bahwa ayam yang ada dalam fotonya itu merupakan simbol diri dan kehidupannya. “Ayam itu kalau panas kepanasan, hujan kehujanan; sama seperti diri saya,” ujarnya.

  • Reorientasi
Biasanya berisi tentang penghargaan dan prestasi orang yang kita buat Biografi. Bisa jadi kita buat seperti ini "pada saat sekolah Budi selalu dapat rengking satu". Biasanya orang juga menyebut bagian ini sebagai bagian penutup atau akhir dari teks biografi. Contoh:
Ibu Mertayani sangat senang dengan prestasi yang dicapai anaknya. Apa yang dia yakini dan lakukan selama ini ternyata tidak sia-sia. Dia pun berharap, anaknya itu bisa mewujudkan apa yang menjadi cita-citanya.

                                                     Dan
Sebagai pahlawan yang dijuluki Bapak Pendidikan Indonesia, semangat dan jasa Ki Hajar Dewantara sepantasnya dikenang dan tidak dilupakan. Semoga apa yang dilakukannya itu dapat menginspirasi rakyat Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Contoh Teks Biografi:



  • Orientasi
Alur hidup Ni Wayan Mertayani dapat dikatakan hampir mirip dengan Anne Frank, wartawati keturunan Yahudi. Keduanya sama-sama hidup dalam tekanan, tapi penuh harapan dan cita-cita. Anne Frank hidup dan besar di bawah tekanan tentara nazi, sedangkan Mertayani hidup dan besar di bawah tekanan ekonomi.

  • Peristiwa dan Masalah
Kondisi ekonomi yang sangat sulit memaksa Ni Wayan Mertayani harus dewasa di usianya yang masih 14 tahun. Pada pagi hari dia pergi ke sekolah di SMPN 2 Abang, Bali, kemudian dia membantu ibunya berjualan. Setelah itu, Mertayani mencari barang rongsokan di pinggir pantai. Hal itu dilakukannya sejak ayahnya meninggal. Ketika mencari barang rongsokan, Mertayani meminjam kamera foto milik Mrs. Dolly Amarhoseija, seorang wisatawan yang dikenalnya. Kemudian, dia membuat 15 foto dengan kamera itu. Hasil foto terakhirnya adalah sebuah potret pohon ubi karet dengan dahan tanpa daun yang tumbuh di depan rumahnya. Seekor ayam bertengger di salah satu dahan, handuk berwarna merah jambu, dan baju hariannya yang dijemur di bawahnya. Dia tidak menyangka foto sederhana itu memikat 12 fotografer kelas dunia dan menjadi pemenang dalam World Press Photo yang diadakan oleh Yayasan Anne Frank di Belanda pada tahun 2009. Mertayani menjelaskan bahwa ayam yang ada dalam fotonya itu merupakan simbol diri dan kehidupannya. “Ayam itu kalau panas kepanasan, hujan kehujanan; sama seperti diri saya,” ujarnya.

  • Reorientasi
Ibu Mertayani sangat senang dengan prestasi yang dicapai anaknya. Apa yang dia yakini dan lakukan selama ini ternyata tidak sia-sia. Dia pun berharap, anaknya itu bisa mewujudkan apa yang menjadi cita-citanya. 
Sumber contoh teks di atas bisa kalian temukan di Buku Kurikulum 2013 Kelas 8.

Demikian postingan kali ini semoga kalian bisa membuat teks biografi sendiri.
Jonni Mulyawan

Menulis adalah salah satu cara saya menggunakan waktu luang.

RELATED POSTS

Next article
« Prev Post
Previous article
Next Post »

0 Komentar

Harap tidak memasang live link maupun no live link. Jika komentar Anda mau di tampilkan !
Emoticon